Pernahkah kita membuka dialog dengan diri sendiri, merenung, dan bertanya dalam bathin mengapa orang lain berfikir dan bertindak dalam cara yang berbeda-beda. Dengan memahami akal pikiran mereka, dan emosi yang melandasinya, kita dapat menghindari kegagalan komunikasi, bahkan memperkuatnya.
Untuk menunjukkan bahwa kita memahami, ceritakan kembali pandangan mereka dengan empati, tekankan masalah mereka seakurat dan sekuat mungkin. Kemudian barulah ceritakan argumen kita dari sudut pandang mereka. Setelah itu, mintalah pihak lain untuk menjelaskan posisi kita sebaik yang mereka mampu. Cara ini akan membawa pada situasi saling memahami yang lebih baik pada semua pihak dan peluang yang lebih besar untuk mencapai kesepahaman
Pengalaman merupakan guru terindah dalam kehidupan. Semua punya nilai pelajaran untuk diaplikasikan. Harapan, kita tetap dapati kemudahan dan kebaikan. Amin.
Salamku,
Jumat, 28 Mei 2010
Pohon kehidupan.......
Memang banyak yang bisa melihat pohon, tapi tak banyak yang mampu melihat hutannya.
Seringkali kita menemui kesulitan karena tak mengetahui medannya, sehingga terjebak pada kesalah pahaman, berbicara tanpa mengenai sasaran, berkutat pada perdebatan sia-sia dan tak mencapai inti permasalahannya. Kita hanya berputar-putar di tempat, membuat letih diri sendiri dan orang lain yang diajak berbicara, padahal tidak pernah sampai pada inti masalahnya.
Hal ini terjadi karena kita masih memiliki pikiran kacau dan tidak mengetahui cara mengatasi rintangan yang dihadapi. Kita telah membuang waktu dan kesabaran untuk hal-hal yang sebaiknya ditinggalkan, dan akhirnya kehabisan waktu untuk hal-hal penting yang harus kita kerjakan dengan segera.
Karena itu, kuasailah inti persoalan yang tengah dihadapi.
Langganan:
Postingan (Atom)