Cara berpikir dan kepercayaan seseorang membentuk hidup, pengalaman dan keadaan orang tersebut. Seperti cermin, semua orang menjadi pantulan kondisi mental mereka. Mereka melihat pantulan karakter dan pikiran mereka sendiri. Sebelum menyadari sifatnya yang merupakan hasil dari cara berpikir dan kepercayaan sendiri, seseorang tetap menjadi korban keadaan.
Namun, begitu ia menyadari kebenaran ini, ia telah memulai perjalanan yang akan membebaskan dirinya dari racun niat jahat.
Keburukan orang lain tampaknya merupakan cerminan langsung sifat diri sendiri. Karena itu janganlah kita bersikap kasar dan memproyeksikan citra buruk dan kebencian diri kepada orang lain yang tak bersalah dan malang.
Marilah kita bersikap sabar dan tidak mudah mencela orang lain.
Kita hendaknya memandang segala sesuatu dengan berwawasan lebih luas dan meletakkan diri kita pada proporsi orang lain.
Cobalah pahami keadaaan yang menyebabkan timbulnya suatu peristiwa.
Menerapkan cara pandang seperti itu akan memungkinkan kita untuk menjalani hidup tanpa mengganggu kedamaian dan hubungan orang lain.
Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain, terlebih kalau kita simak Rasulullah Saw. bersabda, "Muslim yang terbaik adalah muslim yang membuat muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya."
Bukankah orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling bermanfaat buat yang lainnya?
Keep Istiqamah n Smile ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar